-CAUTION-

Our Dearest VISITOR,

you guys, MAY leave us a Comment on any posting,
or Just Rate and Participate on This Blog....
also Note that,
We Appreciate EVERY 'ACTIVITY'
You are doing in this blog...

Thanks....! ^^
KitaPunyaReview
......
........
..........
-POSTs Written in ENGLISH-


To Satisfy all International Visitors,
who probably can't understand the reviews written in bahasa,
We are going to Launch the EnglishVersion
of our new posts,
as many posts as possible.
Also, You (international readers)
can REQUEST any of our posts u want us to translate
...

HERE IS THE LINK
Thanks...!!

Jumat, 09 April 2010

sandi, si balita perokok. salah siapa?


beberapa hari ini, masyarakat dikejutkan dengan terbongkarnya kasus balita yang gemar merokok. Sandi Adi Susanto, balita yang fotonya terpampang di atas adalah satu dari sekian banyak balita, yang ternyata sudah merokok dari usia mereka masi sangat kecil.
gwe disini gak bakal ngebahas ini bener apa salah?
bagi gwe, merokok sama sekali gak ada kerennyaaaa..
justru cowo ganteng se ganteng gantengnya.. tapi di tangannya megang rokok, kegantengannya jadi berkurang 80 persen. intinya, rokok enggak banget.
..
tapi gwe mau membahas dari sudut pandang MEDIA.
media berpengaruh gak sih dalam keterlibatan si Sandi ini dalam rokok.
menurut gwe, iya.
kenapa?
karena media di zaman ini terlalu terbuka, bahkan nyaris gak difilter sesuai dengan yang patut ditonton masyarakat.
contohnya aja, di sinetron-sinetron yang beredar saat ini,
adegan ngerokok adalah adegan yang WAJAR banget.
bahkan cenderung terdapat pesan didalamnya, 'kalo loe gak ngerokok, loe gak gaul man."
coba perhatiin sinetron apapun, bahkan sinetron yang agak dikhususkan untuk anak-anak.
didalemnya pasti ada unsur kekerasan, dan rokok.
si Sandi ini gak cuma ngerokok loh, tapi dia juga ngomong kotor dan kasar.
hm..
..
dari mana dia belajar rokok dan ngomong kasar?
dari mana lagi kalau bukan dari lingkungannya, dan dari media.
gwe, sebagai mahasiswi pengguna busway dan jalan2 kumuh, hampir tiap hari ngelewatin jalanan perkampungan, dan setiap pagi, apa yang mereka lakukan?
tepatnya, apa yang anak-anak mereka lakukan?
..
nonton?
yap!
bener banget, nonton.
anak kecil itu nonton.
pagi-pagi.
dan apa yang mereka tonton?
..
acara musik yang dipandu beberapa presenter yang 'terlihat' gak punya etika dalam berbicara,
contoh gampangnya, nonton deh R*TI, tiap pagi, maka disana akan tampilah acara musik DAS*AT. yang dipandu 3 presenter.
..
coba kalian tongkrongin dari awal acara sampai habis, dan catat berapa kata kasar yang terlontar oleh mereka?
satu?
dua?
tiga?
empat?
yang pasti buanyak.
bener gak?
*koreksi gwe kalo gwe salah.
..
nah, itulah yang seakan menjadi panutan buat para anak kecil yang gak mampu bayar uang sekolah, dan akhirnya cuma nonton tivi di rumah, mereka seakan-akan diberitahu bahwa, hey dudeee.. gak apa koq loe ngomong kotor, ngomong kasar, bertindak kasar, dan semacamnya. it's normal!
..
inilah efek negatif media yang makin lama makin dirasa.
saking 'terbuka'nya media dalam mengekspos beritanya, mereka seakan mengesampingkan segala hal yang berhubungan dengan etika, kesopanan, dan sejenisnya.
harusnya pihak media sadar, khususnya televisi, sekarang televisi bisa dibilang merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat ibukota. khususnya kalangan menengah ke bawah. harusnya lebih hati-hati lagi dalam membuat suatu program acara, dan pemerintah seharusnya lebih aware akan masalah ini, lebih memperjelas masalah perundang-undangan untuk media. dan buat para orangtua yang punya anak balita, tolong diawasi tingkah laku dan pergaulan mereka, jangan sampai generasi penerus bangsa dibiarkan rusak karena keteledoran kita sendiri.
..
prihatin banget gak sih?
:0





0 comments:

Posting Komentar